
Stunting pada balita berkaitan erat dengan tingginya angka penyakit infeksi dan ketidakcukupan asupan dari diet anak. Kecukupan gizi dari asupan sedianya dapat dipenuhi dari pangan lokal padat gizi yang tersedia di daerah tempat anak itu tinggal. Penekanan terhadap pemanfaatan maksimum pangan lokal sebagai sumber zat gizi utama bagi anak sejalan dengan panduan yang dikeluarkan WHO dan UNICEF, maupun Pedoman Gizi Seimbang (PGS) yang disusun banyak negara.
Menggunakan perangkat Linear Programming Optifood (LP-Optifood) yang dikembangkan oleh WHO, di tahun 2020 ini, SEAMEO RECFON berkolaborasi dengan The Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) dan didukung oleh Direktorat Gizi Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI, telah menyusun rekomendasi panduan gizi seimbang berbasis pangan lokal (PGS-PL) bagi bayi dan balita yang tinggal di 37 kabupaten prioritas stunting di Indonesia.
Penyusunan kebutuhan zat gizi dan PGS-PL ini dilakukan dengan memanfaatkan data Survei Pemantauan Konsumsi Gizi yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan pada tahun 2016. Pengolahan data hingga penyusunan PGS-PL melibatkan akademisi lokal dari Poltekkes atau Universitas yang mewakili 6 wilayah di Indonesia.
Analisa data asupan dari balita responden menunjukkan kekurangan zat gizi: besi, folat, kalsium, dan vitamin C sebagai masalah yang banyak dialami (problem nutrients), selain dari ketidakcukupan asupan (diet inadequate). Sebagian besar dari kabupaten prioritas, rata-rata memiliki 1-2 masalah zat gizi dan 1-3 ketidakcukupan asupan zat gizi.
Makanan padat gizi yang berpotensi meningkatkan kecukupan asupan zat gizi bermasalah dapat ditemukan pada sumber hewani (terutama telur, hati, ikan) dan sayuran (terutama sayuran berdaun hijau kaya vitamin A). Asupan tersebut juga akan lebih meningkat dengan pengolahan sumber makanan menggunakan resep lokal atau menu komposit dari bahan pangan padat gizi.
Berdasarkan masalah kekurangan zat gizi di masing-masing kabupaten dan jenis makanan yang biasa dimakan oleh anak di kabupaten tersebut, dibuatlah rekomendasi makanan padat gizi dan menu komposit tradisional yang dirangkum dalam PGS-PL. Panduan ini diperuntukkan bagi 4 kelompok usia Balita: 6-11 bulan, 12-23 bulan, 24-35 bulan, dan 36-59 bulan.
Kajian sekaligus rumusan rekomendasi kebijakan (policy brief) yang berbasis data dan penelitian tersebut telah disusun oleh SEAMEO RECFON pada tahun 2020. Agar usulan mampu menjadi dasar pemerintah dalam menyusun kebijakan, maka perlu dilakukan komunikasi sebagai bagian dari penyebarluasan atau diseminasi informasi.
Dokumen Kebijakan dapat didownload di http://www.seameo-recfon.org/books/policy-briefs/